Sejak zaman dahulu, Gorontalo mempunya berbagai macam senjata tradisional. Senjata tradisional telah digunakan oleh nenek moyang, hingga kini masih terpakai. Bahan yang digunakan dalam pembuatan senjata pun beragam seperti kayu, besi, batu, dan lain-lain. Artikel ini akan membahas mengenai berbagai macam senjata tradisional Gorontalo yang kebanyakan orang belum tahu.
Dodopa
Dodopa merupakan salah satu senjata yang berjenis tombak. Bahan yang dipakai untuk membuat senjata tersebut adalah batang nibung atau ombulo. Memiliki panjang sekitar satu meter dengan bentuknya yang persegi panjang.
Dulunya senjata ini biasa dipakai oleh para petapa atau pasukan kerajaan. Namun, saat ini salah satu senjata yang berasal dari Gorontalo tersebut jarang digunakan lagi. Kadang-kadang hanya dimanfaatkan saat akan berburu saja.
Wamilo
Senjata tradisional Gorontalo yang disebut Wamilo ini masih kerap dipakai untuk membantu pekerjaan masyarakat disana sehari-hari. Wamilo tersebut keseluruhan bentuknya hampir sama dengan golok. Senjata tersebut paling sering digunakan sebagai alat keperluan untuk pertanian dan perkebunan. Wamilo merupakan senjata tradisional yang berjenis parang.
Besi merupakan bahan yang digunakan untuk pembuatan senjata tradisional tersebut. Wamilo juga dilengkapi dengan sarung atau Ta’upo yang mana terbuat dari bahan kayu kuning. Sehingga, senjata ini tampak cukup elegan. Selain itu, ujung bilang senjata tradisional Wamilo sedikit turun kebawah dan mempunyai bentuk lengkung.
Pantilo
Senjata tradisional Pantilo mempunya bentuk dan jenis pemukul. Kayu hitam merupakan bahan yang dimanfaatkan untuk pembuatannya. Ukuran dari senjata tradisional Pantilo juga lumayan panjang yakni kurang lebih 45 cm.
Pantilo dibuat untuk digunakan sebagai senjata saat menghadang lawan dalam peperangan. Pukulan yang dihasilkan dari senjata tradisional tersebut juga terbilang menyakitkan. Oleh karena itu, senjata ini tidak bisa dianggap remeh walaupun hanya terbuat dari kayu.
Ono-ono
Ono-ono merupakan salah satu senjata tradisonal Gorontalo yang selanjutnya. Ono-ono adakah senjata tradisonal yang berjenis tombak. Senjata dengan nama yang cukup unik tersebut memilik bentuk silinder. Bahan yang digunakan untuk membuat Ono-ono adalah kayu enau.
Panjang yang dimiliki oleh senjata tradisional Ono-ono tergolong panjang, yakni sekitar dua meter. Tujuan awal diciptakannya senjata tradisional tersebut untuk para pengawal raja atau petapa saat berada di medan perang.
Editor terkait:
Sambawa
Senjata tradisional Gorontalo yang berikutnya merupakan sejenis tombak dengan sebutan Sambawa. Senjata tersebut dimiliki oleh keluarga kerajaan, pasukan kerajaan, dan remaja kerajaan. Uniknya, ada ukiran berupa kaki binatang lipan yang terdapat pada salah satu sisi bagian gagangnya.
Pada bagian gagang senjata tradisional tersebut terbuat dari bahan kayu hitam. Disisi lain, pada bagian mata tombak Sambawa dibuat menggunakan bahan besi putih. Gagangnya memiliki juga lumayan panjang dengan ukuran kisaran 160 cm. Senjata tradisional yang satu ini memiliki ketajaman yang cukup membahayakan.
Sumala
Sumala menjadi salah satu senjata tradisional yang cukup digemari oleh di Gorontalo. Hal tersebut karena Sumala menjadi senjata tradisional Gorontalo yang dipakai oleh hampir seluruh pasukan kerajaan yang ada di daerah tersebut pada dahulu kala. Pasukan kerjaan tersebut biasa disebut dengan Manyuru.
Manyuru sendiri biasanya membawa senjata tradisional tersebut dengan berpakaian warna hitam. Senjata tradisional yang satu ini termasuk sejenis pedang panjang. Sumala juga sudah dilengkapi dengan sarung penutupnya.
Totobu’o Yilambua
Gorontalo juga memiliki senjata tradisional unik yang disebut dengan Totobu’o Yilambua. Senjata tradisional tersebut mempunyai panjang sampai dua meter. Senjata ini terdiri dari dua bagian yaitu gagang dan mata tombak.
Gagangnya dibuat dengan kayu hitam, sedangkan mata tombak terbuat dari bahan besi putih. Bagian pangkal mata tombak juga memiliki serat enau dengan bentuk melingkarinya. Orang yang memiliki senjata tradisional Totobu’o Yilambua biasanya seorang prajurit kerajaan, paman raja, dan laki-laki keturunan raja.
Banggo
Senjata tradisional Gorontalo yang dinamakan dengan Banggo merupakan sejenis parang. Senjata tradisional tersebut juga telah dilengkapi dengan sarung atau Ta’upo. Bahan yang dipakai untuk pembuatan sarung ada dua, yakni kayu kuning dan kayu hitam.
Sampai saat ini, senjata tradisional Banggo masih kerap dipakai oleh masyarakat untuk mengolah perkebunan di Gorontalo. Warnanya yang warna-warni membuat senjata tradisional ini berbeda dengan kebanyakan senjata yang memiliki warna cenderung gelap.
Huwangga
Pedang panjang yang satu ini memiliki bentuk yang terbilang indah seperti milik samurai. Dengan bentuk seindah itu tak heran apabila senjata tradisional yang satu ini dahulunya dipakai oleh kalangan para raja. Panjang dari senjata tradisional Huwangga kurang lebih 95 cm.
Keindahannya juga disebabkan oleh kayu hitam yang dipilih sebagai bahan pembuatan senjata tradisional tersebut. Selain itu, mata pedang juga menambah keestetikan bagian mata pedang pada senjata tradisional Huwangga.
Sabele
Sama dengan Huwangga, senjata tradisional yang disebut Sabele juga sejenis pedang yang panjang. Namun, senjata tradisional Gorontalo Sabele tidak dilengkapi dengan sarung atau Ta’upo dan hanya memiliki gagang yang tergolong pendek.
Namun, mata pedang memiliki ukuran yang bisa dikatakan lumayan panjang. Umumnya masyarakat Gorontalo mempunyai senjata tradisional Sabele di rumah mereka. Senjata tradisional tersebut juga dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan masyarakat dalam bidang pertanian.
Editor terkait:
Kanji Pumbungo
Senjata tradisional Gorontalo Kanji Pumbungo tergolong sebagai jenis tombak. Tombak yang satu ini tidak hanya mempunyai satu bagian ujung saja, melainkan ada 7 bagian ujung. Hal tersebut tentu memberikan nilai lebih terhadap kekuatan senjata tradisional tersebut.
Apalagi, bahan untuk membuat mata tombak adalah besi. Sedangkan untuk bagian gagang dari senjata tradisional Kanji Pumbungo dibuat dari bahan kayu hitam. Panjang yang dimiliki oleh senjata tradisional tersebut kurang lebih 250 cm. Sampai sekarang, senjata tradisional tersebut masih digunakan oleh masyarakat sebagai alat untuk menangkap ikan di sungai.
Aliyawo
Aliyawo sebagai salah satu senjata tradisional Gorontalo pernah dipakai oleh berbagai kerajaan terkenal. Beberapa kerajaan yang dimaksud seperti Kerajaan Gorontalo & Gowa, Kerajaan Suwawa, serta Kerajaan Limboto. Senjata tradisional tersebut juga disebut-sebut sebagai saksi bisu dari sebuah perang yang terjadi pada masa lalu.
Hal itu karena pada saat terjadi perang yang bernama Panipi, para pasukan prajurit kerajaan memakai senjata Aliyawo untuk memperebutkan kekuasaan. Mata pedang pada senjata tersebut seluruhnya tertutupi oleh sarung.
Eluto
Eluto adalah senjata tradisional yang berasal dari Gorontalo, tepatnya dari Sumawa. Senjata tradisional tersebut adalah sejenis keris. Sarung keris dibuat dari bahan kayu dan kerisnya terbuat dari bahan tembaga.
Pada zaman dahulu, senjata tradisional Eluto tidak hanya dipakai oleh masyarakat biasa, namun juga dipakai oleh para raja. Selain itu, juga digunakan oleh para Talenge. Talenge sendiri adalah sebutan untuk para panglima perang kerajaan.
Baladu
Senjata tradisional Gorontalo selanjutnya adalah Baladu. Senjata tersebut juga sejenis keris. Dulunya digunakan oleh para pengawal kerajaan di Gorontalo. Namun, senjata tersebut sekarang dipakai oleh masyarakat sebagai alat pelindung diri.
Baca juga kumpulan materi tentang Senjata Tradisional di indonesia atau materi menarik lainnya di Market Plays